KULINER LOKAL SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Authors

  • Rizal Kurniansah Universitas Mataram
  • Siti Hamdiah Rojabi Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.61195/sages.v2i01.9

Keywords:

Kuliner Tradisional, Nusa Tenggara Barat, Daya Tarik Wisata

Abstract

Tujuan dalam penyusunan artikel yaitu menganalisis potensi daya tarik wisata kuliner di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kajian ini merupakan kajian awal dengan jenis penelitian kualitatif, metode pengumpulan data yang gunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan, adapun potensi kuliner lokal dari 3 suku di NTB yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo yang dapat digunakan sebagai daya tarik wisata antara lain Singang, Sayur Ares, Sate Bulayak, Ayam Taliwang, Plecing Kangkung, Sepat, Uta Palumara Londe, Mangge Mada, Nasi Balap Puyung, Ayam Rarang, Sate Pencok, Doco Fo’o, dan aneka jajanan seperti Jaje Ore, Kue Bantal, Kue Keciput, Kelepon Kecerit, Kue Tarek, dan Kue Keong. Berdasarkan potensi tersebut, diharapkan keterlibatan dari unsur pemerintah maupun pihak terkait dalam mempromosikan potensi kuliner yang dimiliki agar dapat diketahui oleh banyak orang dan mampu menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Harsana, M & Triwidayati, M. (2020). Potensi makanan tradisional sebagai daya tarik wisata kuliner di D.I. Yogyakarta. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana FT UNY, 15(1). https://journal.uny.ac.id/index.php/ptbb/article/view/36472

Hartati, S. T. D. (2017, August 3th). Ampenan, jejak kehidupan bahari indonesia timur. Direktorat Pelindungan Kebudayaan. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/ampenan-jejak-kehidupan-bahari-indonesia-timur/

Indonesia. Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2021, September 13th). Sayur nangka vs sayur ares. Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/sayur-nangka-vs-sayur-ares/

Indonesia. Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. (2021, September 19th). Singang, si asam pedas dari Samawa. Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat https://www.disbudpar.ntbprov.go.id/singang-si-asam-pedas-dari-samawa/

Maharani, S. (2022, February 12th). Secret recipes to make “plecing kangkung”, Lombok’s most spicy vegetables. Bali News. https://english.balinews.id/tips/secret-recipes-to-make-plecing-kangkung-lomboks-most-spicy-vegetables/

Prakosa, N. H. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan dan nilai ekonomi objek wisata alam curug silawe kabupaten Magelang [Bachelor Thesis, Universitas Negeri Seamarang]. Unnes Library Repository. https://lib.unnes.ac.id/36660/

Putri, L. T., & Irfandi, N. (2019). Analisis daya tarik wisata kuliner malam (wkm) terhadap kunjungan wisatawan di kota Pekanbaru. Jurnal IKRAITH-EKONOMIKA, 2(2), 132–140. https://journals.upi-yai.ac.id/index.php/IKRAITH-EKONOMIKA/article/view/414

Rustam, I., Anam, S., Zulkarnain, & Wahyuddin, Y. A. (2020). Workshop diplomasi maritim memanfaatkan posisi strategis Indonesia dalam jalur perdagangan dunia: Meninjau Selat Lombok-Selat Makassar. Journal of Community Development & Empowermanet (JCommdev), 1(1), 31–40. https://doi.org/10.29303/jcommdev.v1i1.4

Speirs, E. (2023, April 13th). The culture of Balinese cuisine. NOW! Bali. https://www.nowbali.co.id/the-culture-of-balinese-cuisine/

Sukenti, K., Hakim, L., Indriyani, S., Purwanto, Y., & Matthews, P. J. (2016). Ethnobotanical study on lokal cuisine of the Sasak tribe in Lombok island, Indonesia. Journal of Ethnic Foods, 3(3), 189–200. https://doi.org/10.1016/j.jef.2016.08.002

Susanti, A. P. (2016). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan kunjungan wisatawan ke museum angkut Kota Batu. Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 4(2). https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/3301

Syahadat, E. (2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan di taman nasional gede pangrango (tngp). Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 3(1), 17–40. https://doi.org/10.20886/jpsek.2006.3.1.17-40

Wijaya, S. (2019). Indonesian food culture mapping: A starter contribution to promote Indonesian culinary tourism. Journal of Ethnic Foods, 6(9), 1–10. https://doi.org/10.1186/s42779-019-0009-3

Zamfira, R. (2007). Food market touristification: The case of la boqueria market in Barcelona.

https://www.academia.edu/27838715/Food_Market_Touristification_The_Case_of_La_Boqueria_Market_in_Barcelona

Downloads

Published

2023-08-07

How to Cite

Rizal Kurniansah, & Siti Hamdiah Rojabi. (2023). KULINER LOKAL SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. The Sages Journal, 2(01), 9–19. https://doi.org/10.61195/sages.v2i01.9

Issue

Vol. 2 No. 01 (2023): The Sages Journal: Culinary Science and Business_Agustus

Section

Articles

License

Copyright (c) 2023 Rizal Kurniansah, Siti Hamdiah Rojabi

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.